Sunday, May 20, 2012

KOREKSI DIRI


sesungguhnya jika kau di kehendakiAllah terhadap kebaikan, maka kita akan dapat mengetahui kekurangan - kekurangan diri sendiri. Barangsiapa yang dapat membangkitkan energi kalbunya dan menembus aib serta kekurangannya, dia tidak akan merasa khawatir mengenai kelemahan - kelemahan dirinya itu.
jika kita mengetahui kelemehan - kelemahan diri, tentu akan berusaha untuk mengobatinya. orang yang mengetahui kekurangan diri tetapi tidak terdorong untuk memperbaikinya, berarti Qalbunya lemah.
agar dapat membuka misteri aib pada diri sendiri, kita harus melakukan latihan yang dilakukan secara istiqomah yaitu ada empat perkara :
pertama, hendaknya kita tidak segan - segan meminta nasihat ulama yang dapat dipercaya amanahnya dan memiliki ilmu yang tulus ikhlas dalam menyampaikan kebenaran. mintalah nasihat tentang kelemahan - kelemahan kita dan selanjutnya kita mengikuti petunjuk - petunjuk yang di berikannya.
kedua, carilah teman yang berilmu, jujur, amanah dan arif dalam masalah agama. sesungguhnya seorang itu dilahirkan dalam keadaan suci. Putih dan Hitam dipengaruhi oleh lingkungannya. Teman yang memiliki akhlaq baik dan tulus ia dapat dimintai nasihat. jika menasehati tidak munafik dan ia berusaha untuk mengingatkan atau meluruskan jika
bengkok. Bagi orang yang berakal tentu selalu ingin memperbaiki diri dan menyempurnakan kelemahan - kelemahannya melalui orang lain. Namun kadang - kadang bagi kita sendiri, jika ada orang yang memberi nasihat, mengingatkan dan meluruskan, justru kita merasa tidak senang. kita benci terhadap orang yang menegur atau menasehati itu. jika demikian adanya, maka hal itu sebagai bukti kelemahan iman kita.
 Perangai yang buruk laksana ular yang berada di dalam pakaian kita. ketika seseorang memperingatkan dan menunjukkan bahwa ada ular dipakaian kita, seharusnya kita berterimakasih. coba pikirkan rasa sakit dan penderitaan akibat gigitan ular lebih menyiksa dan lebih lama daripada sakit hati ketika diperingatkan orang lain.
namun sayang sekali, kebanyakan diantara kita tidak suka diperingatkan oleh orang - orang yang tulus memberi nasihat. kita merasa tersinggung jika perbuatan tercela diluruskan oleh sahabat sejati. justru yang kita lakukan adalah reaksi berupa pembelaan diri dengan memgemukakan alasan atau dalil pembenaran. Atau jika mendapat peringatan, tak segan - segan hawa nafsu kita mempunyai kecenderungan untuk menyerang balik.  kita lalu mencari kelemahan orang yang memberi nasihat itu. sikap demikian itulah yang membuat energi qolbu padam.
ketiga, memanfaatkan sisi positif dari pendapat lawan yang negatif agar tahu kelemahan sendiri. artinya, lawan atau musuh senantiasa mancari kesalahan atau kelamahan kita. Hendaknya kita berterima kasih kepada musuh karena ia telah membantu menunjukkan keburukan. ia tentu berkata jujur terhadap keburukan dan kelemahan kita. ucapan atau pendapat mereka itulah yang kita manfaatkan untuk berbenah diri dan untuk menyempurnakan diri sendiri.
keempat, hendaknya kita bergaul di lingkungan sosial. setiap sesuatu yang mereka nilai buruk dan tercela, segeralah kita memperbaikinya. pergaulan dengan masyarakat dapat menyadarkan diri kita dari kelemahan dan kekurangan.
jadikan uraian diatas sebagai pelajaran agar mata hati kita menjadi terbuka.
source : AKKRA edisi VI

0 comments:

Post a Comment